Cara Mempengaruhi Orang Lain

Tehnik yang akan kita bagikan berikut adalah tehnik psikologis yang dapat anda terapkan dalam mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi yang tentunya ke arah positif atau untuk keperluan anda yang merupakan profesi kerja anda saat menghadapi klien.

Cara Mempengaruhi Orang Lain - Inspirasi : Cara Mempengaruhi Orang Lain

Tehnik ini cenderung membuat orang lain menyetujui dan menganggap pendapat anda benar. Berikut Cara-cara Mempengaruhi Orang Lain.

1. Minta orang tersebut melakukan sesuatu untuk anda

Jangan memintanya untuk melakukan hal-hal berat, cukup hal kecil yang bersifat personal saja. Seperti yang dikatakan oleh Benjamin Franklin, “Mereka yang sudah pernah melakukan kebaikan untukmu akan lebih siap untuk menolongmu lagi di masa depan daripada mereka yang belum pernah membantumu.”

Dengan meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda, akan ada rasa percaya yang timbul di antara anda berdua. Apalagi jika anda membalasnya dengan melakukan sesuatu untuk orang tersebut. Ketika di masa depan anda meminta orang tersebut untuk menolong anda lagi (bahkan dengan permintaan yang lebih besar).

Pengalaman di masa lalu akan membuat orang tersebut berpikir bahwa anda adalah figur yang layak untuk ditolong. Orang yang sudah pernah melakukan sesuatu juga akan lebih sulit menolak permintaan anda daripada mereka yang belum pernah melakukan sesuatuĀ untuk anda sama sekali.

2. Mintalah sesuatu yang lebih tinggi daripada yang anda inginkan/ butuhkan

Ini adalah permainan psikologis yang simpel. Misalkan anda ingin meminjam uang dari seseorang sebesar 500 rupiah. Ketika meminta, katakan “Bolehkah saya meminjam uang sebesar 1500 rupiah?”. Orang tersebut mungkin akan melakukan penolakan dengan berkata, “Wah, saya tidak bisa meminjamkan uang sebanyak itu.” atau “Wah, saya tidak punya uang sebanyak itu”.

Jika anda yakin sebenarnya orang tersebut mampu memberi pinjaman, namun enggan melakukannya, anda bisa melanjutkan dengan mengatakan jurus berikut, “Baiklah, kalau begitu saya pinjam 500 rupiah saja.”

Dengan jurus ini, kemungkinan besar permintaan anda akan dikabulkan. Ini karena ada dua efek psikologis yang dialami orang tersebut. Yang pertama adalah penurunan drastis dari jumlah yang anda minta, sehingga nilai yang anda minta seolah-olah terlihat lebih kecil.

Yang kedua adalah rasa tidak enak yang mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda yang pertama kali, dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.

3. Sebut namanya dalam percakapan

Nama adalah bagian yang penting dari eksistensi manusia, dan jika seseorang mendengar namanya disebut, ia akan lebih memperhatikan lawan bicaranya. Efek lainnya, ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan anda. Oleh karena itu, berusahalah untuk menyebut namanya ketika anda berdua sedang bercakap-cakap.

4. Berikan pujian

Pujian bisa menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan dengan tepat. Berikanlah pujian yang tulus dan rasional, sesuai dengan kenyataan. Jangan sampai anda memberikan pujian yang berbentuk kebohongan, yang justru bisa menyinggung lawan bicara anda.

Usahakan pula untuk memberikan pujian dalam kadar yang tepat. Terlalu banyak memuji bisa membuat anda justru tampak sedang menjilat orang tersebut, dan akibatnya orang tersebut akan menjadi waspada dan menjaga jarak dari anda. Intinya, pujian harus tulus dan sesuai dengan fakta yang ada.

5. Tiru bahasa tubuhnya

Cobalah untuk meniru bahasa tubuhnya saat ia bercakap-cakap dengan anda. Teknik ini disebut juga dengan mirroring. Misalkan gerakan tangan, posisi duduk, dan istilahistilah tertentu yang ia gunakan untuk menyebut sesuatu (misal : ia lebih suka menyebut kata “telepon genggam” daripada “HP”, maka gunakanlah juga kata “telepon genggam” dalam percakapan).

Studi menunjukkan bahwa orang yang menghadapi orang lain dengan bahasa tubuh yang sama cenderung lebih terbuka, percaya, dan lebih mudah untuk menyetujui orang yang meniru bahasa tubuhnya. Ingat, sekali lagi anda harus melakukannya secara natural. Jika tidak, lawan bicara anda justru hanya merasa akan diolok-olok.

6. Manfaatkan kelelahan seseorang

Ajukan permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik maupun mental. Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk diminta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab “ya” atau “tidak”. Kemungkinan besar mereka akan mengatakan “kita lihat saja besok pagi”, atau “Ok, akan saya lakukan besok”.

Hal ini disebabkan karena mereka sudah merasa cukup lelah dan saat ini tidak ingin mengambil suatu keputusan. Keesokan harinya, kemungkinan besar mereka akan melakukan yang anda minta, karena ada kecenderungan (dan juga integritas serta rasa gengsi) untuk menepati apa yang sudah mereka katakan di hari sebelumnya.

7. Minta sesuatu yang tidak bisa ia tolak/ segan untuk menolaknya

Hampir sama seperti poin nomor 10, seseorang biasanya akan setuju melakukan apa yang anda inginkan jika ia sebelumnya sudah pernah membantu anda. Manfaatkan kecenderungan hal ini dengan memintanya melakukan suatu hal kecil yang sangat mudah, misalkan membawakan anda barang titipan ketika ia sedang bepergian (barang tersebut dibayar dengan uang anda).

Untuk selanjutnya ketika ia bepergian, mintalah ia untuk membawakan oleh-oleh untuk anda, namun kali ini anda tak usah memberi uang; biarkan oleh-oleh itu dibeli dengan uangnya sendiri. Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil, dan dengan jeda yang tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meningkatkan kadar permintaan anda pada orang tersebut.

8. Diam. Jangan koreksi ketika ia melakukan kesalahan

Mengoreksi kesalahan orang lain bisa memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak percaya satu sama lain. Oleh karena itu, jika ia mengatakan sesuatu yang salah atau tidak sesuai dengan opini anda, tetaplah diam.

Dengarkan, dan coba pahami masalah tersebut dari sudut pandang mereka. Jika mereka meminta pendapat anda, cobalah cari poin-poin di mana anda berdua memiliki kesamaan, dan ungkapkan hal itu terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan ketidak setujuan anda.

9. Ulangi apa yang dia katakan

Hampir sama dengan teknik mirroring, mengulang apa yang ia katakan menunjukkan bahwa anda memperhatikan lawan bicara anda. Ulangi apa yang ia katakan, akan lebih baik lagi apabila anda merangkainya dalam kalimat baru, sehingga orang tersebut yakin bahwa anda benar-benar paham terhadap apa yang dikatakannya.

Jika hal ini dilakukan dengan tepat, maka rasa percaya orang tersebut kepada anda akan makin kuat, dan kesempatan untuk mempengaruhinya dengan pendapat anda akan jauh lebih besar.

10. Anggukkan kepala

Anggukkan kepala ketika mendengarkan ia berbicara. Anggukan kepala yang dilakukan dengan tepat bisa memperkuat kesan “persetujuan” di antara anda berdua. Ia akan merasa anda setuju terhadap yang ia katakan, dan ketika melihat anda menganggukkan kepala cukup sering, maka secara tidak sadar ia akan mulai menganggukkan kepala juga saat bercakap-cakap.

Lama-lama, hal ini akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring bahasa tubuh seperti yang sudah dijelaskan di atas. Hasilnya, secara tidak sadar lawan bicara anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.

Perlu diingat, teknik-teknik ini mungkin terkesan “kejam” atau terlalu memanfaatkan kelemahan orang lain. Oleh karena itu, gunakanlah seperlunya saja dalam kondisi-kondisi penting di mana anda berada dalam situasi yang harus benar-benar dimenangkan. Hati-hati bila salah dan tidak tepat, justru akan menjadi boomerang bagi anda… ^_^

Bermanfaat? Share ke teman-temanmu, Klik:
Rating: 93 dari total 100, oleh 87 pembaca

Tag:


Jangan lupa gabung dengan BincangWanita di Facebook:

Apa komentarmu terkait artikel ini?