Psikolog Universitas Indonesia Ratih Andjayani Ibrahim mengatakan kecerdasan anak bisa terbangun jika sejak bayi dibiasakan berhubungan dengan binatang peliharaan, namun harus dalam pengawasan orang tua.
“Sebetulnya kalau sejak bayi berhubungan dengan binatang itu bisa membangun kecerdasan anak. Jadi sejak umur kecil sekali sudah bisa, tapi harus diajari bagaimana caranya merawat binatang,” kata Ratih dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Anak bisa dilatih memberi makan ikan, anjing, kucing, marmut atau binatang yang tidak berbahaya lainnya, sehingga “sense of nurturing animal” (insting merawat) sudah diajarkan kepada anak sejak kecil.
Ratih menganggap hewan bisa menjadi contoh bagaimana cara menyayangi makhluk hidup lain dan menumbuhkan sisi kemanusiaan anak. Sementara itu, dr Soedjatmiko Sp.A(K), mengungkapkan anak bisa dikenalkan kepada binatang secara bertahap sesuai perkembangan anak.
“Dimulai dari kemampuan anak, saat bisa melihat, mendengar suara, bisa ditunjukkan hewannya, atau kalau sudah bisa menyentuh, bisa disentuh bulunya,” katanya.
Ia memastikan anak bisa dikenalkan kepada binatang pada usia berapa pun, asal dengan bimbingan orang tua. “Juga, kalau hewan bersih dan terawat, tidak usah khawatir risiko penyakit dari kutu, tinja atau virus rabies. Pastikan kandang bersih dan dirawat dengan baik,” pesannya.