Jangan Jemur Pakaian di dalam Rumah

Kondisi pemukiman di daerah perkotaan biasanya kebanyakan sudah dalam kondisi yang padat sehingga tidak memiliki ruang untuk aktivitas menjemur pakaian. Tidak sedikit yang mengambil solusi dengan menjemur pakaian di dalam rumah tanpa menyadari baik atau buruknya hal tersebut.

Jangan Menjemur Pakaian di  - Gaya Hidup : Jangan Jemur Pakaian di dalam Rumah

Hal ini terpaksa dilakukan, karena mau tidak mau harus menjemur pakaian di tempat yang ada kecuali bagi yang memiliki mesin pengering pakaian sendiri.

Tahukah anda, menjemur pakaian didalam rumah itu menimbulkan bahaga bagi penghuni rumah itu sendiri. Menurut penelitian yang dilakukan ilmuan Amerika Serikat dan para ahli pencemaran lingkungan dari University of Washington di Seattle, bahwa mengeringkan pakaian didalam rumah sangat membahayakan keselamatan tubuh, disamping itu dapat juga memicu penyakit.

Karena aroma segara dan dingin yang bercampur dan terhirup didalam rumah yang berasal dari pakaian tersebut memiliki dampak buruk bagi tubuh manusia.

Mereka mengungkapkan hasil penelitiannya, dimana terdapat 25 senyawa organik yang mudah menguap dan 7 polutan udara berbahaya dari pakaian yang dijemur didalam rumah. zat yang dimaksudkan adlah asetaldehida dan benzene yang diketahui sebagai racun karsinogen yang bisa dihasilkan oleh jemuran pakaian yang dilakukan didalam rumah. menurut peneliti zat zat tersebut dapat memicu terjadi nya kanker pada manusia.

Gejala umum yang terjadi bagi manusia yang sering berada di tempat (rumah) yang sering digunakan tempat untuk menjemur pakaian akan sering mengalami sakit kepala, dan masalah dengan kesehatannya.

Penelitian lainnya yang dilakukan tim dari Mackintosh School of Architecture di Glasgow, Skotlandia, menemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30 persen.

Berdasarkan survei terhadap 100 rumah yang mereka lakukan, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi lainnya.

Survei tersebut dilakukan pada musim dingin tahun 2011 dan menemukan sekitar 87 persen rumah tangga menjemur pakaian di dalam rumah dan dua pertiga menjemur di dekat sumber panas seperti radiator. Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali tidak diikuti dengan ventilasi yang baik. Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang.

Menurut Malcolm Richardson, profesor bidang studi jamur dari Universitas Manchester, Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya 10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan gangguan pernapasan lainnya. Kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di tempat di mana kelembaban terperangkap di udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot tanaman.

Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai tahunan. Rumah yang tidak memiliki ventilasi yang baik juga menjadi tempat favorit jamur. Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi pada orang yang memiliki sistem imun lemah serta reaksi alergi terutama asma.

Gejala-gejala alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual.

Nah, masih mau menjemur pakaian di dalam rumah?. Hindari segala kebiasaan yang mengundang penyakit lebih baik daripada mengobatinya. So, untuk anda dimanapun tempat tinggal anda dan bagaimanapun kondisinya, hindari menjemur pakaian di dalam rumah. Anda bisa memanfaatkan tempat lain untuk menjemur pakaian bagaimanapun itu asalkan tidak di dalam rumah.

Jikalau pun hujan, masukkan ke areal rumah anda yang memiliki atap tapi bukan merupakan kamar atau ruangan.

Bermanfaat? Share ke teman-temanmu, Klik:
Rating: 94 dari total 100, oleh 85 pembaca

Tag:


Jangan lupa gabung dengan BincangWanita di Facebook:

Apa komentarmu terkait artikel ini?